IMPLEMENTASI MODEL ROLE PLAYING DALAM PERKEMBANGAN PERMAINAN BERBASIS PENDEKATAN CROSS CULTURAL SISWA SEKOLAH DASAR
A. Model Pembelajaran
Model merupakan sebuah
prosedur yang digunakan dalam sebuah pola pembelajaran disekolah berhubungan
dengan proses belajaranya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sejalan dengan
itu (Hosnan, 2016) model pembelajaran adalah kerangka operasional dalam konteks pelukisan prosedur yang
sistematis dan terencana serta dilakukan pada ranah mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk melaksanakan aktivitas belajar yang sesuai dengan pembelajaran
yang mendidik. Proses pembelajaran yang diberikan oleh guru berupa sebuah
perlakuan yang berasumsikan bahwa belajar disini adalah meninggalkan gagasan,
ide, hal hal yang dinilai mampu dalam menerapakan aktivitas yang mendukung
jalannya model pembelajarannya.
Model pembelajaran yang baik
haruslah memuat kreativitas siswa sebagai subjek dari proses kegiatan
belajarnya serta guru yang menjadi pembentukan insan cendikia harus memuat
empat ranah aktivitas yakni creativity,
open, risk, energy, maksudnya guru memiliki creativity itu berupa selalu antusia dalam mencari hal yang baru
berkaiatan dengan pembelajarannya atau sebagai guru yang baik, maka harus
memiliki keingintahuan yang baik terhadap gagasan-gagasan yang baru. Open yaitu guru hendaknya mampu untukl
menerima resiko karena menerima gagasan dan ide yang baru didapatkannya serta
terbuka terhadap gagasan-gagasan baru yang bersifat positif. Risk maksudnya disini adalah keberanian
dalam mengambil resiko karena menerima ide serta gagasan baru. Energy maksudnya adalah guru hendaknya
memiliki jiwa yang energik dalam mengerjaka sesuatu yang baru, sertan guru
sebagai pembentuk insan cendikia juga dapat membelajarakan siswa dengan jiwa
profesionalnya sebagai pembentuk insan cendikia
Model pembelajaran dirangkai
menjadi satu kesatuan yang utuh sehingga terjadi pembelajaran yang terunggulkan
dengan harapan dapat menciptakan lingkungan belajar yang berkualitas paling
baik bagi para siswa. Sejalan dengan hal itu Menurut (Joyce, Weil, & Calhoun, 2016) model-model pengajaran sebenarnya juga bisa dianggap sebagai
model-model pembelajaran. Saat kita membantu siswa memperoleh informasi,
gagasan, skill, nilai, untuk bertindak serta berpikir, dan tujuan
mengekspresikan diri mereka sendiri, kita sebenarnya tengah mengajari mereka
untuk belajar. Pada hakikatnya, hasil instruksi jangka panjang yang paling
penting adalah bagaimana siswa mampu meningkatkan kapabilitas mereka untuk
dapat belajar lebih mudah dan lebih efektif
pada masa yang akan datang, baik karena pengatahuan dan skill yang
mereka peroleh maupun karena penguasaan mereka tentang proses belajar yang
lebih baik.
Berdasarkan beberapa
penjelasan diatas dapat disimpulkan model pembelajaran adalah rangkai teknik
kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu
kegiatan pembelajaran. Model pemebelajaran juga dapat disebutkan sebagai
rangkaian pengetahuan yang diberikan melalui gagasan dalam mencapai suatu
harapan dalam proses pembelajaran.