Mengenal Budaya Indonesia dan Dunia Dalam Kontek Pembelajaran
Sikap dan perilaku dalam menjaga
budaya itu sangatlah penting, melihat dari hal tersebut Angkowo (Dalam Musfiqon,
2016) menyebutkan bahwa pembentukan sikap dan perilaku siswa tidak akan
terlepas dari peserta didik tentang penanaman nilai-nilai yang terkandung dalam
setiap budaya yang ada sehingga dengan dilandasi dengan penanaman nilai positif
dalam menghargai budayanya, dalam hal ini penanaman nilai positif terhadap
budaya yang ada itu akan menumbuhkan kesadaran dan kemauan dari diri siswa
untuk mengoptimalkan segala sesuatu yang telah dipelajarinya.
Mengenalkan budaya yang ada di daerah
merupakan salah satu bentuk kecintaan kita terhadap budaya lokal yang ada
sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri No. 42
Tahun 2009 dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No. 40 Tahun 2009 tentang
Pedoman Pelestarian Kebudyaan pasal 1 ayat 3 menyetakan perlindungan adalah upaya pencegahan da penaggulangan yang dapat
menimbulakan kerusakan kerugian, atau kepubahan kebudayaan berupa gagasan
maupun perilaku dan karya budaya termasuk harkat dan martabat serta hak budaya
diakibatkan oleh perbuatan manusia atau proses alam. Sejalan dengan itu untuk
menjaga kebudayaan itu agar tetap terjaga maka pemerintah daerah juga harus
ikut berpearan serta dalam menjaganya sebagaimana tertuang pada pasal 2 ayat 1 menyatakan bahwa pemerintah daerah
melaksanakan kebudayaan didaerah. Berikutnya, pada pasal 10 menyebutkan
pengembangan kebudayaan sebagaimana dimaksud pasal 8 ayat 1 dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara mislanya dengan kajian, penelitian, diskusi, seminar,
workshop, eksperimen, penciptaan model-model baru. Sehingga dari beberapa
alasan tersebut yang akan dilakukan oleh peneliti adalah mengembangkan sebuah
media pembelajaran baru berupa permainan monopoli yang digabungkan dengan unsur
budaya didalamnya.
Pengenalan budaya sendiri kepada peserta didik sebagai
jati dirinya, merupakan hal yang mutlak yang harus ada dalam diri peserta didik
didik, apalagi dengan perkembangan teknologi dan zaman yang semakin maju ini,
budaya-budaya itu kini akan luntur ditelan zaman, oleh karena penanaman nilai
budaya kepada peserta didik itu, sangatlah penting dan harus dimulai dari
tingkat dasar hingga ketingkat menengah atau bisa juga sampai kepada tingkat
perguruan tinggi. Pada saat ini telah banyak kita jumpai banyak budaya-budaya
yang ada dimasyarakat itu yang telah luntur ditelan zaman, dan sebagain dari
masyarakat juga mungkin tidak mengenal budaya yang ada didaerahnya, sehingga
kita sebagai generasi abad zaman ini sebaiknya mulai menggali lagi akar-akar
budaya tersebut, sehingga akan menimbulkan rasa cinta akan budaya.
Perlu kita ketahui bahwa budaya itu adalah akar dari
jati diri bangsa, serta budaya juga merupakan bagian yang terpisahkan dari berbagi
aspek yang ada dalam diri bangsa sendiri, Menurut Koentjaraningrat (dalam Ahyat, 2012) menjelaskan bahwa budaya berarti daya
dari budi yang berupa cipta, karsa, dan rasa. Jadi dapat kita pahami bahwa
budaya itu adalah akar dari budi, daya, dan karsa. Sehingga betapa penting
mengenalkan budaya itu kepada diri kita sendiri dan kepada generasi-genarasi
selanjutnya. Sejalan dengan itu warisan budaya menjadi petunjuk bagi kita untuk
peradaban dimasa yang akan datang, sehingga budaya yang ada didaerah setidaknya
harus kita optimalkan sehingga budaya yang kita miliki tidak luntur sehingga
membuat kita lupa akan jati diri kita sebagai masyarakat atau peserta didik
yang berbudaya. Untuk mengenalkan budaya itu kepada peserta didik hendaknya
kita bisa menggunakan berbagai aspek yang kita miliki, salah satunya dengan
pengembangan media pembelajaran.
Media pembelajaran yang mendukung untuk
digunakan masih sangat terbatas. Permasalahan dalam penyampai informasi kepada
peserta didik hanya sebatas satu arah, pembelajran yang dilaksanakn tidak
ajarkan secara maksimal karena penggunaan media pembelajaran yang kurang memadai
serta tidak memiliki sarana dan prasarana yang kurang menunjang sehingga
berdampak kepada kurang pemahaman peserta didik dengan keberagaman budaya yang
ada didaerah, dengan hal itu anak-anak dapat mengenal budayanya sendiri, namun
pada kenyataan pada pembelajaran tidak pernah diajarkan kepada peserta didik
sehingga menumbuhkembangkan pemahannya terhadap budayanya, apalagi bila guru
mampu merancang media pembelajaran berbasis budaya yang dapat mengajarkan
kepada siswa tentang budaya yang ada didaerahnya, sehingga generasi berikutnya
tidak lupa akan budaya yang ada.